Seminar Nasional Pendidikan dan Studi Islam https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi <p><strong>Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan Studi Islam</strong> ini merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian di bidang pendidikan dan studi islam di era revolusi yang kemudian diseminarkan dalam kegiatan Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Pascasarjana UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto</p> Pascasarjana UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto en-US Seminar Nasional Pendidikan dan Studi Islam Pengembangan Kurikulum dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/880 <p><em>Education is something that is very important for the continuity of the national development of a country, with education the character of the nation will be created. One of the things that will support the success of education is the curriculum at the institution. The curriculum certainly needs changes because it follows the times that are happening, so that the curriculum will really help improve the quality of education in these educational institutions with the aim of facilitating the learning process for students. The purpose of writing this article is to find out how curriculum development improves the quality of education, to know the goals of curriculum development, the basis for curriculum development, and how to revise or change the curriculum in Indonesia, as well as any efforts to improve the quality of education. This research is a library research. Library research utilizes reference sources or theories to obtain research data. Library research limits its activities to library collection materials without the need for field research. The results of this writing indicate that in Indonesia there have been revisions or changes to the curriculum in the framework of developing the curriculum as an effort to improve the quality of education as many as 10-11 changes, starting from 1964 to 2013, which is now experiencing another curriculum change, namely the independent curriculum, but unfortunately the implementation The independent curriculum has not been maximized, one of which is the unprepared human resources in these educational institutions. Curriculum development in improving the quality of education is by incorporating character education in national content, local content, character development movements, literacy movements, psycho-educational guidance, life skills education, entrepreneurship education, education based on local/global excellence. The activities in the curriculum in improving the quality of education all refer to Law No. 17 of 2007 concerning the goals or plans for national development, which include creating a society that is noble, moral, ethical, cultured and civilized based on the philosophy of Pancasila.</em></p> <p><strong>Keyword:</strong><em> Curriculum Development, Education Quality</em></p> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p>Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kelangsungan pembangunan Nasional suatu Negara, dengan Pendidikan akan tercipta karakter suatu bangsa. Salah satu hal yang akan mendukung berhasilnya Pendidikan adalah dengan kurikulum pada Lembaga tersebut. Kurikulum pastinya perlu adnya perubahan karena mengikuti perkembangan zaman yang terjadi, sehingga kurikulum&nbsp; akan sangat membantu meningkatkan mutu Pendidikan di Lembaga pendidikan tersebut dengan tujuan agar memudahkan proses pembelajaran terhadap siswanya. Tujuan&nbsp; adanya penulisan artikel&nbsp; ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengembangan kurikulum dalam meningkatkan mutu Pendidikan, mengetahui tujuan pengembangan kurikulum, landasan pengembangan kurikulum, dan bagaimana revisi atau perubahan kurikulum di Indonesia, serta upaya apa saja untuk meningkatkan mutu Pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research). Penelitian Pustaka memanfaatkan sumber rujukan atau teori untuk memperoleh data penelitiannya. Penelitian pustaka membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan penelitian ke lapangan. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa di Indonesia itu sudah mengalami revisi atau perubahan kurikulum dalam rangka pengembangan kurikulum sebagai upaya peningkatan mutu Pendidikan sebanyak 10-11 kali perubahan, mulai dari tahun 1964 sampai 2013, yang sekarang mengalami perubahan kurikulum lagi yaitu kurikulum merdeka, tapi sayangnya implementasi Kurikulum merdeka belum maksimal, salah satu diantaranya Belum siapnya SDM di Lembaga Pendidikan tersebut. Pengembangan kurikulum dalam meningkatkan mutu Pendidikan adalah dengan memasukkan pendidikan karakter pada muatan nasional, muatan lokal, gerakan penumbuhan budi pekerti, gerakan literasi, bimbingan psiko-edukatif, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan kewirausahaan, pendidikan berbasis keunggulan lokal/global. Kegiatan dalam kurikulum dalam peningkatan mutu Pendidikan adalah bahwa semua merujuk ke dalam UU No 17 Tahun 2007 tentang tujuan atau rencana pembangunan Nasional, antara lain adalah dalam mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.</p> <p><strong>Kata </strong><strong>Kunci</strong><em>: Pengembangan kurikulum, Mutu Pendidikan</em></p> Farchatul Maru'ah Rohmat Rohmat Copyright (c) 2023 Farchatul Maru'ah, Rohmat Rohmat https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 1 18 Menghadapi Tantangan Perubahan di Dunia Pendidikan https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/887 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>The era of disruption is an era of change, where changes occur very quickly in all aspects of life. One of the most significant changes in the current era of disruption is the spread of digital technology and artificial intelligence and the development of the internet, where old ways have been replaced with new ways through the use of digital technology. The world of education, which is no exception experiencing the phenomenon of this era of disruption, must also be ready to face all changes, one of which is preparing the readiness of the role of educators in the world of education. Educators or teachers as one of the human resources in the world of education must be ready to face all the challenges that occur, the need for educator resource management in adjusting to all changes that occur in this era of disruption so that the educational process can be achieved optimally. One of them is educator management in managing IT-based learning where teachers are required to have mastery of technology to be able to apply it to their learning and to be able to direct students to be able to use existing technology in their learning.</em></p> <p><strong>Keywords:</strong><em> The Era of Disruption, Management, Educator Resources.</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Era disrupsi adalah era perubahan, dimana perubahan terjadi dengan sangat cepat di semua aspek kehidupan. Salah satu perubahan yang paling signifikan pada era disrupsi saat ini adalah merebaknya teknologi digital dan&nbsp; artifisial inteligensi&nbsp; serta&nbsp; berkembangnya internet&nbsp; yang cara&nbsp; lama&nbsp; tergantikan&nbsp; dengan&nbsp; cara-cara&nbsp; baru melalui pemanfaatan teknologi digital. Dunia Pendidikan yang tidak terkecuali mengalami fenomena era disrupsi ini juga harus siap dalam menghadapi segala perubahan salah satunya menyiapkan kesiapan peran pendidik dalam dunia Pendidikan. Pendidik atau guru sebagai salah satu sumber daya manusia dalam dunia pendidikan harus siap menghadapi segala tantangan yang terjadi, perlunya manajemen sumber daya pendidik dalam menyesuaikan segala perubahan yang terjadi pada era disrupsi ini agar proses pendidikan dapat tercapai secara optimal. Salah satunya manajemen pendidik dalam mengelola pembelajaran berbasis IT dimana guru dituntut harus memiliki penguasaan Teknologi agar mampu mengaplikasikan pada pembelajarannya serta mampu mengarahkan peserta didik agar mampu menggunakan teknologi yang ada dalam pembelajarannya.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata </strong><strong>Kunci</strong><strong>: </strong><em>Era Disrupsi, Manajemen, Sumber Daya Pendidik.</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Siti Husaeni Nur Rohimah Copyright (c) 2023 Siti Husaeni Nur Rohimah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 19 33 Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/888 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>Several studies have shown that there are many madrasa students who exhibit negative behavior that is not Shariah-compliant. It is an assumption in society that students in madrassas behave just like students in public schools in terms of negative behavior. This is not in line with the goals of the Islamic education curriculum. This study aims to describe the concept of curriculum management in madrassas for reference in managing the curriculum. This study is a literature review using data from multiple sources. The obtained data were subjected to descriptive analysis using content analysis techniques. The management of the Islamic education curriculum is divided into four phases, namely planning, organizing, implementing, and evaluating. Curriculum in madrassas must be well managed in order to produce graduates who meet predetermined competency standards. Ideally, if the madrasa curriculum is managed properly, students in madrassas will have more values </em><em>​​</em><em>than students in mainstream schools.</em></p> <p><em>Keywords: Curriculum; Islamic education; madrasa; management</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Beberapa studi menunjukkan bahwa ditemukan banyak siswa madrasah yang memiliki perilaku negatif yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Hal tersebut menjadi asumsi di masyarakat bahwa siswa madrasah sama saja dengan siswa sekolah umum dalam hal perilaku negatif. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan kurikulum pendidikan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sebuah konsep manajemen kurikulum pendidikan Islam di madrasah yang dapat digunakan sebagai rujukan dalam mengelola kurikulum. Penelitian ini merupakan kajian literatur (<em>literature review</em>) dengan data diperoleh dari berbagai sumber. Data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif melalui teknik analisis konten. Manajemen kurikulum pendidikan Islam dilaksanakan melalui empat tahap, yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Kurikulum madrasah perlu dikelola dengan baik agar menghasilkan lulusan yang sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara ideal, ketika kurikulum di madrasah dikelola dengan baik, maka siswa madrasah akan memiliki nilai-nilai lebih dibandingkan dengan siswa sekolah umum.</p> <p>Kata Kunci: Kurikulum; madrasah; manajemen; pendidikan Islam</p> </td> </tr> </tbody> </table> Sayono Sayono Copyright (c) 2023 Sayono Sayono https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 34 46 Implementasi Manajemen Sarana dan Prasarana di MI Darwata Sindangbarang Kec. Karangpucung Kab. Cilacap https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/889 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>Management of facilities and infrastructure is an activity in the process of utilizing school facilities / facilities and infrastructure so that educational goals in schools can be achieved effectively and efficiently. This study aims to find out and describe how the management of educational facilities and infrastructure is implemented, where in this study the authors chose MI Darwata Sindang</em><em>b</em><em>arang as the place to carry out the research. Based on the results of this study it was found that MI Darwata Sindang</em><em>b</em><em>arang had implemented facilities and infrastructure management well. Of the 6 indicators, all have been carried out well. The indicators that have been implemented include: 1) In terms of planning, it has been carried out with material analysis, appointing someone who will carry out a needs analysis, selecting school infrastructure, seeking or determining funds, the school also accepts suggestions from teachers, staff and committees in a meeting held for the new school year. 2) Procurement of infrastructure facilities is carried out by making a list of procurement plans, compiling a list of estimated costs, setting all procurement priorities. To procure it, schools do it by drooping the government, buying, renting, making it themselves. 3) Inventory, it has been carried out by recording and coding goods, then making an inventory data report. 4) Storage of facilities and infrastructure is carried out well, by preparing a storage area and appointing or assigning personnel according to their expertise, 5) Maintenance has been carried out with a daily and periodic maintenance schedule, as well as a team to maintain school infrastructure. Thus it can be concluded that MI Darwata Sindang</em><em>b</em><em>arang has implemented the management of educational facilities and infrastructure properly.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Management</em><em>,</em><em> Implementation of educational</em><em>,</em><em> facilities</em><em>,</em><em> and infrastructure</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Pengelolaan sarana dan prasarana adalah kegiatan yang memanfaatkan sarana/sarana dan prasarana sekolah sedemikian rupa sehingga tujuan pendidikan sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan, dalam penelitian ini penulis memilih MI Darwata Sindangbarang sebagai tempat untuk melakukan penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan metode pengumpulan datanya adalah wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa MI Darwata Sindangbarang telah melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana dengan baik. Keenam indikator tersebut telah dilaksanakan dengan baik. Indikator yang direalisasikan adalah 1) Mengenai perencanaan dilakukan melalui analisis materi, menunjuk orang untuk analisis kebutuhan, memilih sarana prasarana sekolah, mencari atau menetapkan dana, sekolah juga menerima saran dari guru, staf dan komite dalam rapat. tahun ajaran baru. 2) Pengadaan sarana prasarana dilakukan dengan membuat daftar rencana pengadaan, membuat daftar perkiraan biaya dan menentukan semua prioritas pengadaan. Untuk mendapatkannya, sekolah melakukannya dengan cara menumbangkan pemerintah, membeli, menyewa, dan mengerjakannya sendiri. 3) Inventaris dilakukan dengan pencatatan dan pengkodean barang, setelah itu dibuat laporan data inventaris. 4) Penyimpanan sarana dan prasarana dilakukan dengan baik dengan menyiapkan tempat penyimpanan dan menunjuk atau menugaskan personel sesuai dengan keahliannya. 5) Pemeliharaan dilakukan dengan rencana pemeliharaan harian dan berkala serta prasarana tim pemeliharaan sekolah</p> <p>Kata kunci: <strong><em>Implementasi</em></strong><strong><em>,</em></strong><strong><em> Pengelolaan</em></strong><strong><em>,</em></strong><strong><em> lembaga</em></strong><strong><em>,</em></strong><strong><em> dan prasarana pendidikan</em></strong></p> </td> </tr> </tbody> </table> Saeful Rochman Copyright (c) 2023 Saeful Rochman https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 47 57 Analisis Model Penerapan Rekrutmen, Seleksi, dan Penempatan Tenaga Kerja sebagai Upaya Peningkatan Mutu SDM berbasis Religius (Studi Kasus pada SMPIT Bina Insan Kamil Sidareja) https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/890 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>This research was conducted at SMPIT Institut Bina Insan Kamil Sidareja, in order to find out about the implementation of recruitment, selection and placement of human resources with the aim of improving the quality of human resources based on principles. The research carried out was field research using qualitative descriptive methods. The subject of this research is SMPIT Bina Insan Kamil Sidareja. The data collection technique used is interview-oriented. The data analysis used uses data obtained from interviews, observations and documents, collects it, describes it and trains it in a model. Research findings regarding the implementation of workforce recruitment and job placement as an effort to improve the quality of religious-based human resources (case study at SMPIT Bina Insan Kamil Sidareja), namely that SMPIT Bina Insan Kamil Sidareja is still not optimal in recruitment, selection and placement of employees, recruitment process, selection and placement of employees at SMPIT Bina Insan Kamil Sidareja only has a small budget, information regarding the implementation of recruitment and selection at SMPIT Bina Insan Kamil Sidareja lacks information on social networks, lack of human resources in carrying out selection greatly affects the quality of food. the selection process still requires employees to understand this domain</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Keyword</strong>s: <em>Recruitment, Selection, Job Placement.</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>Penelitian ini dilakukan di SMPIT Institut Bina Insan Kamil Sidareja, agar mengetahui tentang pelaksanaan rekrutmen, seleksi dan penempatan SDM dengan tujuan meningkatkan kualitas SDM berdasarkan prinsip. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian lapangan dengan metode deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah SMPIT Bina Insan Kamil Sidareja. Teknik pengumpulan data yang digunakan berorientasi pada wawancara. Analisis data yang digunakan menggunakan data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumen, mengumpulkannya, mendeskripsikannya dan melatihnya dalam sebuah model. Temuan penelitian tentang pelaksanaan penerimaan tenaga kerja dan penempatan kerja sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia berbasis agama (studi kasus di SMPIT Bina Insan Kamil Sidareja), yaitu SMPIT Bina Insan Kamil Sidareja masih belum optimal dalam perekrutan, seleksi dan penempatan pegawai, proses rekrutmen, seleksi dan penempatan pegawai di SMPIT Bina Insan Kamil Sidareja hanya memiliki anggaran yang kecil, informasi terkait pelaksanaan rekrutmen dan seleksi di SMPIT Bina Insan Kamil Sidareja kurangnya informasi di jejaring sosial, kurangnya sumber daya manusia dalam pelaksanaan seleksi sangat mempengaruhi kualitas makanan.melakukan pekerjaan karyawan, proses seleksi masih menuntut karyawan untuk memahami domain ini</em></p> <p>&nbsp;</p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Kata Kunci: </strong><em>Rekrutmen, Seleksi, Penempatan Kerja</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Oki Priyatna Copyright (c) 2023 Oki Priyatna https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 58 73 Managemen Pembiayaan Pendidikan Berbasis Partisipatif https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/891 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>All operations including the planning, application (implementation), and responsibility of educational resources at a school or educational institution are referred to as educational financial management. Generallyyspeaking, the primary duties of educational financial management are as follows: Planning your budget and coordinating your efforts with all of your resources will help you reach your objective more quickly. The cost of carrying out various educational activities is estimated by budgeting, which starts with prepared scheduled activities or plans. . Educational financial management is all activities related to the planning, use (implementation) and accountability of educational resources at an educational institution or school. In general, the main activities of educational financial management include: Budget planning, activities to coordinate all available resources for systematically achieve the desired goal. Budgeting begins with planned activities or programs that are prepared and calculates how much it will cost to carry out various school activities. Therefore, it is necessary to pay attention to the stages of managing education funds. Efficient use of funds for each educational institution, madrasas/schools must develop a comprehensive education funding priority plan of the funding program that includes key decisions in the area of the education program to be funded. Program funding and a system for allocating state funds to district or regional schools.</em></p> <p><strong>Keywords: </strong><em>Planning, Education Management, Budgett</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Semua operasional termasuk perencanaan, penerapan (implementasi), dan tanggung jawab sumber daya pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan disebut sebagai pengelolaan keuangan pendidikan. Secara umum, tugassutama manajemen keuangan pendidikan adalah sebagai berikut: Merencanakan anggaran Anda dan mengoordinasikan upaya Anda dengan semua sumber daya Anda akan membantu Anda mencapai tujuan Anda lebih cepat. Pengelolaan keuangan pendidikan adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan, penggunaan (pelaksanaan) dan pertanggungjawaban sumber daya pendidikan pada suatu lembaga pendidikan atau sekolah Secara umum kegiatan pokok pengelolaan keuangan pendidikan meliputi: Perencanaan anggaran (budgeting), kegiatan mengkoordinasikan semua sumber daya yang tersedia untuk secara sistematis mencapai tujuan yang diinginkan. Penyusunan anggaran (budgeting) dimulai dengan kegiatan yang direncanakan atau program yang disusun dan menghitung berapa biaya untuk melaksanakan berbagai kegiatan sekolah. Oleh karena itu, perlu diperhatikan tahapan-tahapan pengelolaan dana pendidikan. Efisien penggunaan dana untuk setiap lembaga pendidikan, madrasah/sekolah harus mengembangkan rencana prioritas pendanaan pendidikan yang komprehensif dari program pendanaan yang mencakup keputusan-keputusan kunci di bidang program pendidikan yang akan didanai. Pendanaan program dan sistem pengalokasian dana negara ke sekolah kabupaten atau daerah</p> <p><strong>Kata </strong><strong>Kunci</strong><strong>: </strong><em>Perencanan, ManagemennPendidikan,aAnggaran</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Muslichudin Muslichudin Copyright (c) 2023 Muslichudin Muslichudin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 74 85 Manajemen Pembiayaan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/892 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>This scientific journal contains the importance of financing management in improving quality in an institution, especially in formal institutions, namely madrasas, financing management is an activity which contains financing planning, financing implementation, financing supervision, and evaluating financing in an institution. This research is a qualitative research with the type of research that is library research where data is obtained by means of documentation and analyzed by descriptive analysis. The results of this study indicate that in an effort to improve the quality of education, then in managing their education funding, schools must plan carefully where this planning must take into account the location of the school. In addition, the financing planning in schools should be aimed at efforts to maximize input, process, output and also school outcomes. This is not an easy matter where in understanding which parts should be given a high portion in efforts to improve the quality of schools requires accuracy, foresight and experience.</em></p> <p><strong>Keywords: </strong><em>management, financing, quality of education</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Pada jurnal ilmiah ini memuat tentang pentingnya manajemen pembiyayaan dalam peningkatan mutu di sebuat lembaga terutama pada lembaga formal yakni madrasah, manajemen pembiyayan merupakan kegiatan yang di dalamnya berisikan perencanaan pembiyayan, pelaksanaan pembiyayaan, pengawasan pembiyayan, serta evaluasi pembiyayan pada suatu lembaga. Penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan jenis penelitiannya yaitu penelitian kepustakaan dimana data didapatkan dengan cara dokumentasi untuk selanjutnya dianalisa menggunakan analisa deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, maka dalam memanaje pembiayaan pendidikannya, sekolah mesti merencanakan dengan matang dimana perencanaan ini mesti memandang lokasi sekolah. Selain itu perencanaan pembiayaan yang ada di sekolah mestinya ditujukan pada upaya dalam memaksimalkan input, proses, output dan juga outcome sekolah. Hal ini bukanlah hal yang mudah dimana dalam memahami bagian mana yang mesti diberikan porsi yang tinggi dalam upaya meningkatkan mutu sekolah mengharuskan ketelitian, kejelian dan pengalaman.</p> <p><strong>Kata </strong><strong>Kunci</strong><strong>: </strong>manajemen, pembiayaan, mutu pendidikan</p> </td> </tr> </tbody> </table> Irfan Labib Anfasa Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam di Era Disrupsi https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/893 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The Islamic education curriculum plays a very important role, because its content is sourced from the Qur'an which contains complete teachings to protect human life. This study explains the study of Islamic education curriculum management in the era of disruption. The method used in this study is to use the library research method that literature or literature studies can be interpreted as a series of activities related to the method of collecting library data, reading, recording and processing study materials. The results of this study show that the management of the Islamic education curriculum will be applied in educational institutions by collaborating with all individuals / groups in the institution such as madrasah heads, teachers, employees, school committees and parents so that educational goals can be achieved as planned.</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>Keywords: Curriculum, Islamic Religious Education, Disruption Era</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>K</em><em>urikulum pendidikan Islam memegang peranan yang sangat penting,karena isinya bersumber dari&nbsp; al-Qur’an yang mengandung ajaran yang lengkap untuk melindungi kehidupan manusia.</em><em>Penelitian ini menjelaskan tentang kajian terhadap manajemen kurikulum pendidikan Islam di era disrupsi.Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah menggunakan metode kepustakaan (library research) bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan metode pengumpulan data pustaka,membaca,mencatat serta mengolah bahan kajian.Hasil kajian ini menunjukkan bahwa manajemen kurukulum pendidikan Islam akan dapat diterapkan di lembaga pendidikan dengan mengadakan kolaborasi dengan melibatkan </em><em>semua individu/kelompok yang ada dalam lembaga tersebut seperti kepala madrasah, guru, karyawan,komite sekolah juga wali murid agar tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang di rencanakan.</em></p> <p><strong><em>Kata </em></strong><strong><em>Kunci</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>kurikulum; pendidikan Islam,era disrupsi</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Siti Muhsinah Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Strategi Peningkatan Kualitas Pengajaran Tahsin dan Tahfizh Al-Qur'an https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/894 <p><strong>Abstract</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><em>The tahsin and tahfizh programs in formal schools should not only become sales 'commodities', but must pay attention to the quality of teaching and also the profile of graduates. Because in Islam, one of the objectives of teaching tahsin and tahfizh is to maintain the authenticity of reading the Qur'an as taught by the Prophet Muhammad. So that there will be no deviations and changes to the content or reading, even if it is only one letter. For this reason, it is necessary to carry out the right strategy so that the teaching of tahsin and tahfizh is of higher quality. The most basic strategy is to increase the role of school principals, teacher quality and development of learning models. Because learning the Qur'an must go through direct guidance from an expert teacher, the quality of the teacher is the main factor that must be considered. Thus, schools need to conduct training and education including; public speaking training, learning methods, taking the Qur'anic sanad and training in the art of reading the Qur'an. These efforts are important to carry out so that the needs of qualified Al-Qur'an teachers can be met.</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Program tahsin dan tahfizh pada sekolah formal jangan sampai hanya menjadi ‘komoditi’ jualan saja, akan tetapi harus memperhatikan sisi kualitas pengajaran dan juga profil lulusannya. Karena dalam agama Islam, salah satu tujuan pengajaran tahsin dan tahfizh adalah untuk menjaga keaslian bacaan Al-Qur’an seperti yang di ajarkan oleh Rasulullah saw. Sehingga tidak akan terjadi penyimpangan dan perubahan terhadap isi maupun bacaannya meskipun hanya satu huruf saja. Untuk itu, perlu dilakukan strategi yang tepat agar pengajaran tahsin dan tahfizh lebih berkualitas. Strategi paling mendasar adalah meningkatkan peran kepala sekolah, kualitas guru dan pengembangan model pembelajaran. Karena belajar Al-Qur’an harus melalui bimbingan langsung dari seorang guru yang ahli, maka kualitas guru merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Dengan demikian, sekolah perlu melakukan pelatihan dan pendidikan diantaranya adalah; pelatihan public speaking, metode pembelajaran, pengambilan sanad Al-Qur’an dan pelatihan seni membaca Al-Qur’an. Upaya-upaya tersebut menjadi penting untuk dilakukan agar kebutuhan guru Al-Qur’an yang berkualitas bisa terpenuhi.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>Strategi, Pengajaran Tahsin Tahfizh</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> Lutfi Ansori Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Profil Pelajar Pancasila dalam Bingkai Sekolah Berbasis Pondok Pesantren https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/895 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>The Pancasila student profile is a form of translation of the national education goals which will become the main reference in issuing educational policies. The profile of Pancasila students is also a reference for educators in shaping the character and competence of students. This profile consists of 6 dimensions, namely faith, piety to God Almighty and noble character, independent, creative, mutual cooperation, global diversity and critical reasoning. Dimensions are made simple so that they are easy to remember and implement in education and their application in everyday life. This curriculum change is a challenge for Islamic boarding schools, which is a model of Islamic education that combines school education and Islamic boarding school education. The combination of these two social systems creates human resources or students who are religious as well as scientists. This challenge must be answered with various program activities that support the formation of elements in the dimensions of the Pancasila student profile.</em></p> <p><strong>Keywords</strong><em>: Pancasila Student Profile, Islamic boarding schools</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Profil pelajar pancasila merupakan bentuk penerjemahan dari tujuan pendidikan nasional yang akan menjadi referensi utama dalam keluarnya kebijakan-kebijakan pendidikan. Profil pelajar pancasila juga menjadi acuan bagi pendidik dalam membentuk karakter serta kompetensi peserta didik. Profil ini terdiri dari 6 dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global dan bernalar kritis. Dimensi dibuat sederhana agar mudah diingat dan dijalankan dalam pendidikan serta aplikasinya di kehidupan sehari-hari. Perubahan kurikulum ini menjadi tantangan bagi sekolah berbasis pesantren yaitu salah satu model pendidikan islam&nbsp; yang memadukan antara pendidikan sekolah dan pendidikan pesantren. Perpaduan dua sistem sosial ini menciptakan sumber daya manusia atau pelajar yang agamawan sekaligus ilmuwan. Tantangan ini harus dijawab dengan berbagai program kegiatan yang mendukung terbentuknya elemen pada dimensi profil pelajar pancasila.</p> <p><strong>Kata </strong><strong>Kunci</strong><strong>: </strong><em>Profil Pelajar pancasila, sekolah berbasis pesantren</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Misyono Misyono Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Peningkatan Kompetensi Guru di MI Darwata Karangasem Sampang Kabupaten Cilacap https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/896 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>Madrasas as educational institutions, of course, have several personalities, ranging from the head of the madrasa to educational staff, the head of the madrasa tries to motivate teachers and other staff to achieve school goals. Neither side is threatened or coerced, and the madrasa head must function as a wise, prudent, and just leader. In other words, to prevent prejudice, madrasa principals must be able to treat those under them equally. This observation aims to find out more about the efforts of Madrasah leaders in improving the competence of MI Darwata Karangasem Sampang teachers.</em></p> <p><em>It is undeniable that the role of a leader in carrying out his leadership has a significant impact on the achievement of organizational goals. The leadership role can be broken down into five functions: instruction, consultation, participation, delegation, and control. Madrasah principals must have a variety of skills, such as the ability to solve various problems, develop communication, and show responsibility. Everyone has a unique leadership style. There must be advantages and disadvantages for each leadership style and type. The teacher's strong desire to learn is a supporting factor for school managers in improving teacher skills.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong>Keywords:</strong><em> leadership, improvement, teacher competence</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Madrasah sebagai lembaga pendidikan, tentu memiliki beberapa personal, mulai dari kepala madrasah hngga staff kependidikan, kepala madrasah berupaya memotivasi para pengajar dan staf lainnya untuk mencapai tujuan sekolah. Tidak ada pihak yang diancam atau dipaksa, dan kepala madrasah harus berfungsi sebagai pemimpin yang arif, bijaksana, dan adil. Dengan kata lain, untuk mencegah prasangka buruk, kepala madrasah harus mampu memperlakukan mereka yang berada di bawahnya secara setara. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh upaya pimpinan Madrasah dalam meningkatkan kompetensi guru MI Darwata Karangasem Sampang.</p> <p>Tidak dapat dipungkiri bahwa peran seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya memberikan dampak yang signifikan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Peran kepemimpinan dapat dipecah menjadi lima fungsi: instruksi, konsultasi, partisipasi, delegasi, dan kontrol. Kepala madrasah harus memiliki berbagai keterampilan, seperti kemampuan menyelesaikan berbagai masalah, mengembangkan komunikasi, dan menunjukkan tanggung jawab. Setiap orang memiliki gaya kepemimpinan yang unik. Keuntungan dan kerugian harus ada untuk setiap gaya dan jenis kepemimpinan. Keinginan guru yang kuat untuk belajar menjadi faktor pendukung bagi pengelola sekolah dalam meningkatkan kecakapan guru.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>kepemimpinan, peningkatan, kompetensi guru</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Lilin Fatonah Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Manajemen Supervisi Kepala Madrasah di MTs Negeri 3 Cilacap https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/897 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>Academic supervision is an activity of coaching, mentoring, training, consulting, mentoring, and monitoring learning both in the aspect of competence and the implementation of the main tasks of learning at the stages of learning planning, implementation of learning, and learning assessment. The research method uses observation, interviews, and documentation of academic supervision. In MTs Negeri 3 Cilacap, it was found that the implementation of teacher academic supervision has not been effective and efficient. The supervision plan prepared by the Head of the Madrasah has not been able to be implemented optimally. The organization of academic supervision is still dependent on senior teachers. The head of the madrasa in carrying out supervision sometimes directly into the classroom as well as outside the classroom. The learning carried out by teachers has also not fully followed the development of the applicable curriculum. Learning facilities and infrastructure are still rarely used by teachers in teaching in the classroom. Academic supervision is needed by teachers, in order to help solve the problems they face, as well as improve the duties and roles of teachers in learning, so that the goals of madrasah education can be achieved.</em></p> <p><strong>Keywords: </strong><em>management; supervision; head of madrasah</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>upervisi akademik merupakan kegiatan pembinaan, pembimbingan, pelatihan, konsultasi, pendampingan, dan pemantauan pembelajaran baik dalam aspek kompetensi maupun pelaksanaan tugas pokok pembelajaran pada tahapan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaan, dan penilaian pembelajaran. Metode penelitian menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi supervisi akademik. Di MTs Negeri 3 Cilacap ditemukan pelaksanaan supervisi akademik guru belum efektif dan efisien. Perencanaa supervisi yang disiapkan Kepala Madrasah belum bisa dilaksanakan secara maksimal. Pengorganisasian supervisi akademik masih tergantng kepada guru senior. Kepala Madrasah dalam melaksanakan supervisi kadang-kadang secara langsung ke dalam kelas juga di luar kelas. Pembelajaran yang dilakukan guru juga belum sepenuhnya mengikuti perkembangan kurikulum yang berlaku. Sarana dan prasarana pembelajaran masih jarang digunakan oleh guru dalam mengajar di kelas. Supervisi akademik sangat dibutuhkan oleh guru, agar dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, serta meningkatkan tugas dan peran guru dalam pembelajaran, sehingga tujuan pendidikan madrasah dapat tercapai.</p> <p><strong>Kata </strong><strong>Kunci</strong><strong>: </strong><em>manajemen; supervisi; kepala madrasah</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Heri Syaefudin Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Penanaman Disiplin Peserta Didik di Era Society 5.0 melalui Optimalisasi Kompetensi Kepala Madrasah https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/898 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>Discipline is a major part of education. Discipline that is firmly embedded in students will eventually bring up humans who are ready to compete in today's world developments. This study aims to understand the inculcation of student discipline through optimizing the competencies contained in the principal. This research is a qualitative research with the type of research that is library research. Data were obtained through various literatures collected through documentation and analyzed using descriptive analysis and content analysis. The results of this study indicate that through the five principal competencies, schools can try to provide a design effort to instill discipline where these five competencies are personality competencies, namely by being a good role model in presenting a disciplinary attitude to students, managerial competencies, namely by increasing the ability of educators and coaches in carrying out all activities that support the inculcation of discipline in students, entrepreneurial competence, namely by presenting an attitude of never giving up and always innovating in instilling discipline in students, supervision competence, namely carrying out supervision, guidance and evaluation in every activity carried out in an effort to instill discipline and the social dimension, namely by working with various parties that have the potential to support the inculcation of discipline in students.</em></p> <p><strong>Keywords: </strong><em>Discipline; Learners; Principal Competency</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Kedisiplinan merupakan bagian utama dalam pendidikan. Kedisiplinan yang tertanam kuat dalam diri peserta didik pada akhirnya akan memunculkan manusia yang siap berkompetisi dalam perkembangan dunia saat ini. Penelitian ini bertujuan dalam memahami penanaman disiplin peserta didik melalui optimalsiasi kompetensi yang terdapat dalam diri kepala sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitiannya yaitu penelitian pustaka. Data didapatkan melalui berbagai literatur yang dikumpulkan melalui dokumentasi dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis konten. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui lima kompetensi kepala sekolah, sekolah bisa berupaya memberikan rancangan upaya dalam menanamkan kedisiplinan dimana kelima kompetensi ini yaitu kopetensi kepribadian yaitu dengan menjadi teladan yang baik dalam menghadirkan sikap disiplin kepada peserta didik, kompetensi manajerial yaitu dengan melakukan peningkatan kemampuan pendidik dan pembina dalam menjalankan segala kegiatan yang mendukung penanaman kedisiplinan dalam diri peserta didik, kompetensi wirausaha yaitu dengan menghadirkan sikap pantang menyerah dan selalu berinovasi dalam menanamkan kedisiplinan dalam diri peserta didik, kompetensi supervisi yaitu melakukan pengawasan, bimbingan dan evaluasi dalam setiap kegiatan yang dijalankan dalam upaya menanamakan kedisiplinan dan dimensi sosial yaitu dengan bekerjasama dengan berbagai pihak yang berpotensi mendukung penanaman kedisiplinan dalam diri peserta didik</p> <p><strong>Kata </strong><strong>Kunci</strong><strong>: </strong><em>disiplin; peserta didik; Kompetesi kepala madrasah</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Hendriyanto Hendriyanto Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Manajemen Pendidikan Karakter Religius di Kelas Full Day School MTsN 3 Cilacap https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/899 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>This research was motivated by the existence of a series of activities carried out by the school in cultivating religious character for MTsN 3 Cilacap Full Day School students. This research aims to equip MTsN 3 Cilacap students with khowledge, skills, and cultivating religious character. The method used is a qualitative descriptive method with interview, observation, and documentation methods. Data analysis techniques use interactive analysis with data reduction steps, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the management of religious character education in Full Day School class MTs N 3 Cilacap is through the habituation method which includes the habituation of smiles, and greetings. Habituation of worship, namely praying dluha together, congregation of midday prayers, congregation of asr prayers. Habit of reciting Asmaul Husna, sholawat nariyah, daily prayer, reading juz amma and its meaning. Habibt in being honest, responsible, discipline and tolerance, habit of living clean and healthy. And literacy habituation.</em></p> <p><em>Full Day School or abbreviated FDS is part of the madrasah, but has a longer study time every day, and is a form of education that is starting to be in demand by the community. Full Day School equips its students with knowledge, skills, and instilling religious character. And also study of the yellow book. Factors that support religious character education are the expectations of parents, commitments with all madrasah member and facilities.</em></p> <p><em>Factors inhibiting the management of religious character education at Full Day School MTsN 3 Cilacap are different backgrounds of students, lack of awareness, environment and the interaction factor of students. </em></p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>Management of religious character education, Full Day School Class</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya suatu rangkaian aktivitas yang dilakukan sekolah dalam penanaman Karakter&nbsp; religius bagi siswa-siswi Full Day School MTsN 3 Cilacap. Penelitian ini bertujuan untuk membekali siswa-siswi&nbsp; kelas Full Day School MTsN 3 Cilacap dengan pengetahuan, ketrampilan dan penanaman Karakter&nbsp; religius. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan metode interview (wawancara), observasi dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan analisis interaktif dengan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pendidikan karakter religius di kelas Full Day School MTsN 3 Cilacap adalah&nbsp; melalui metode pembiasaan yang di antaranya berupa pembiasaan senyum, sapa dan salam. Pembiasaan ibadah yaitu sholat dluha bersama, jamaah sholat dzuhur, dan jamaah sholat ashar. Pembiasaan pembacaan asmaul husna, sholawat nariyah, doa harian dan membaca juz amma beserta artinya. Pembiasaan sikap jujur, bertanggungjawab, disiplin dan toleransi. Pembiasaan hidup bersih dan sehat. Serta pembiasaan berliterasi.</p> <p>Full Day School atau disingkat FDS merupakan bagian dari madrasah, yang memiliki waktu belajar lebih lama setiap harinya yaitu sehari full, dan merupakan salah satu bentuk pendidikan yang mulai diminati oleh masyarakat. Full Day School membekali siswa-siswinya dengan pengetahuan, ketrampilan dan penanaman karakter&nbsp; religius. Faktor yang mendukung dalam pendidikan Karakter&nbsp; religius adalah harapan orang tua siswa, komitmen bersama semua warga madrasah, serta fasilitas. Faktor penghambat manajemen pendidikan karakter religius di Full Day School MTsN 3 Cilacap adalah adanya perbedaan latar belakang peserta didik, kurangnya kesadaran peserta didik, lingkungan dan faktor pergaulan peserta didik.</p> <p><strong>Kata </strong><strong>Kunci</strong><strong>:</strong> <em>Manajemen pendidikan Karakter religius&nbsp; , Kelas FDS</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Ernawati Ernawati Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Pendidik https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/900 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>Leadership is one of the most dominant and very important factors in management, because without good management, improving the quality of education will not be achieved properly and optimally. Principal leadership is an important element that is very basic in terms of authority to make policies to improve the quality of education, the results of which are indicators of the progress of a school. In order to improve the quality of education in schools, efforts have been made through various upgrading activities, seminars, educational training or workshops.</em> <em>From the results of the study of theoretical studies</em><em> uses descriptive qualitative analysis by analyzing, describing, and summarizing various conditions, situations from various data collected. From the results of the research conducted, the steps taken by the Principal as a leader in an Institution to improve the quality of educational resources are: Identifying the vision, mission, goals and strategies of the Institution, conducting external analysis, conducting internal analysis, formulating strategies taking into account reality external environment and available resources, implement the formulated strategy and evaluate the results.</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Keyword</strong>s: <em>Strategy, Principal Leadership, Educator Resources</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>Kepemimpinan ialah </em><em>salah</em><em> satu perihal manajemen yang paling berperan dan sangat penting, karena tanpa kepemimpinan yang baik maka usaha meningkatkan kualtias pendidikan tidak dapat dilakukan dengan baik dan optimal. Kepemimpinan sekolah merupakan unsur penting yang mendasar ketika menyangkut kekuatan untuk bertindak meningkatkan mutu pendidikan yang hasilnya menjadi indikator kemajuan sekolah. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah, investasi dilakukan dalam berbagai kegiatan pemutakhiran, seminar, pelatihan pedagogik atau lokakarya. Fokus pembahasan ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif dengan cara menganalisis, mendeskripsikan dan meringkas berbagai kondisi dan situasi dari berbagai teori yang dikumpulkan. Dari hasil pembahasan tentang strategi peingkatan kuatias dan kajian teoritis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pimpinan di satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dalam bidang pendidikan adalah mengidentifikasi visi, misi, tujuan dan strategi universitas, melakukan analisis eksternal, melakukan analisis internal, merumuskan strategi dengan mempertimbangkan realitas lingkungan eksternal dan sumber daya yang tersedia, menerapkan strategi yang telah dirumuskan dan mengevaluasi hasilnya</em>.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Kata Kunci: </strong><em>Strategi, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Sumber Daya Pendidik</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Agus Riyanto Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Pengembangan Karakter Religius melalui Manajemen Pembiasaan Diri https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/901 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>Religious character education is very important to be inculcated in students because with religious character, they will carry out their religious obligations lightly and be able to translate abstract principles related to right and wrong, dos and don'ts. With this religious character, they will have good control over themselves so that without supervision from anyone they can act and behave in accordance with the norm and can overcome every problem faced in their life. Cultivating religious character by getting used to this will make the child grow awareness from his heart to do the religious character without feeling heavy as an obligation so that it develops into good morals in him.</em></p> <p><strong>Keywords: d</strong><em>evelopment; religious character; familiarity</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Abstrak</p> <p>Pendidikan karakter religius ini sangat penting ditanamkan kepada peserta didik karena dengan karakter religius, mereka&nbsp;&nbsp; akan melaksanakan kewajiban agama dengan ringan dan mampu menerjemahkan prinsip- prinsip yang abstrak berkaitan dengan benar dan salah, boleh dan tidak boleh. Dengan karakter religius ini,&nbsp; mereka akan memiliki kontrol yang baik terhadap dirinya sehingga tanpa pengawasan dari siapa pun dapat bertindak dan bersikap sesuai dengan norma dan dapat mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi dalam hidupnya. Penanaman karakter religius dengan membiasaan ini akan menjadikan anak tumbuh kesadaran&nbsp; dari hatinya&nbsp; untuk melakukan karakter religius tersebut tanpa merasa berat sebagai kewajiban&nbsp; sehingga berkembang menjadi akhlak yang baik dalam dirinya.</p> <p><strong>Kata </strong><strong>Kunci</strong><strong>: </strong><em>p</em><em>engembangan ; karakter religius; pembiasaan diri</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Nursiti Dwi Yuliati Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Implementasi Manajemen Bimbingan dan Konseling di Madrasah (Studi Deskriptif pada MTs Negeri 3 Cilacap Tahun 2023) https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/902 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p>Abstrak</p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi manajemen bimbingan dan konseling di MTs Negeri 3 Cilacap. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus di MTs Negeri 3 Cilacap. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dilapangan model Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa&nbsp; manajemen bimbingan konseling di MTs Negeri 3 Cilacap telah berjalan dengan baik. Tahap perencanaan program adalah dengan analisis kebutuhan dan masalah peserta didik, analisis kondisi sekolah, penentuan tujuan, memahami dan menentukan materi, penentuan waktu dan tempat, penentuan fasilitas dan perencanaan anggaran. Tahap pengorganisasian dilaksanakan dengan memilih konselor yang kompeten. Tahap pelaksanaan bimbingan dan konseling di MTs Negeri 3 Cilacap dengan melaksanakan layanan konseling sesuai dengan SOP dilengkapi kegiatan pendukung. Tahap evaluasi program BK dengan mengevaluasi program-program kemudian diperbaiki kembali.</p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>&nbsp;</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Kata kunci: </strong>Manajemen Bimbingan Konseling, MTs Negeri 3 Cilacap</p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Administration of guidance and counseling at MTs Negeri 3 Cilacap. This study aims to determine the implementation of guidance and counseling in MTs Negeri 3 Cilacap. The methodology of this study uses a qualitative descriptive method with a case study approach at MTs Negeri 3 Cilacap. The collected data were analyzed by the data analysis methods used in this study. This is a descriptive analysis within the scope of the Miles and Huberman model. As a result, it was shown that the work of the advisory leadership at MTs Negeri 3 Cilacap is going well. During the program planning phase, we analyze student needs and concerns, analyze the school situation, set goals, understand and define materials, determine time and place, determine conditions, and plan budget. The organizational stage is carried out by selecting competent counselors. Guidance and consulting stage at MTs Negeri 3 Cilacap by providing consulting services in accordance with SOP with supporting activities. The evaluation phase of the BK program is to evaluate the program and improve it again.</em></p> <p><em>&nbsp;</em><strong><em>Keywords: </em></strong><em>&nbsp;</em><em>Counseling Guidance Management, MTs Negeri 3 Cilacap</em></p> <p>&nbsp;</p> </td> </tr> </tbody> </table> Titi Purwanti Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Konsep Kepemimpinan Visioner di Lingkungan Madrasah Tsanawiyah https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/903 <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Visionary leadership is very important to become one of the theoretical conceptual references so that the role of the madrasa head moves all personnel in the madrasah tsanawiyah environment to use new ideas that are relevant to the problems of today's educational institutions. The method that will be used in this research study is library research. This research is conceptually carried out using the use of book sources and various other sources of scientific research. Headmasters who have visionary leadership emphasize that the existence of a vision is very important for organizations that want to create an effective and competitive organization. The power of leadership produces various policies and work operations that are guided by the vision of the madrasah. A madrasah that wants to progress and be competitive must have a clear vision and keep up with the times. In this case, the principal plays a role in creating, maintaining, developing, communicating, and refreshing the vision of the madrasa so that it still has the ability to provide appropriate and fast responses to various problems and demands faced by the madrasah.</em></p> <p><strong>Keywords</strong> : <em>Visionary Leadership; Madrasah Tsanawiyah</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Kepemimpinan Visioner sangat penting untuk menjadi salah satu acuan koseptual teoritis sehingga peran kepala madrasah menggerakkan seluruh personil yang ada di linkungan madrasah tsanawiyah menggunakan gagasan-gagasan baru yang relevan dengan masalah-masalah lembaga pendidikan masa kini. Metode yang akan digunakan dalam kajian penelitian ini yaitu penelitian kepustakaan. Penelitian ini secara konseptual dilakukan menggunakan pemanfaatan sumber buku dan berbagai macam sumber penelitian ilmiah lainnya. Kepala madrasah yang memiliki Kepemimpinan visioner menekankan bahwa keberadaan visi sangat penting bagi organisasi yang ingin mewujudkan organisasi efektif dan kompetitif. Kekuatan kepemimpinan menghasilkan berbagai kebijakan dan operasionalisasi kerja yang di bimbing oleh visi madrasah. Sebuah madrsah yang ingin maju dan kompetitif harus mempunyai visi yang jelas dan mengikuti perkembanagan zaman. Dalam hal ini kepala madrasah berperan dalam mencipta, memelihara, mengembangkan, mengkomunikasikan, dan menyegarkan visi madrasah agar tetap memiliki kemampuan untuk memberikan respon yang tepat dan cepat terhadap berbagai permasalahan dan tuntutan yang dihadapi madrasahnya.</p> <p><strong>Kata Kunci : </strong><em>Kepemimpinan Visioner; Madrasah Tsanawiyah</em></p> Suratno Suratno Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Manajemen Thafidz di MTs Al Mukhtar Adipala Kabupaten Cilacap https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/904 <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>The tahfidz al-Quran program is a process to maintain, maintain, and preserve the purity of the Koran which was revealed to the prophet Muhammad SAW outside the head so that falsification and alteration do not occur and can protect against forgetting either in whole or in part. The approach used by researchers is a grounded theory approach, which is an approach aimed at producing or formulating a theory that is comparable to a particular situation. The evaluation of the tahfidz al-Quran program is an attempt to determine the level of success of the tahfidz program, the results of this evaluation can be used as material for decision-making to obtain a basis for final consideration of a work period that has been achieved, which before it was achieved and which received special attention, obtained facts about difficulties, obstacles, deviations seen from certain aspects, knowing whether the program is appropriate and deserves to be continued or is it still lacking, so that something needs to be revised or even stopped.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Keywords : The tahfidz al-Quran program; evaluation</em></strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Program tahfidz al-Quran yaitu suatu proses untuk menjaga, memelihara, dan melestarikan kemurnian al-Quran yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW diluar kepala supaya tidak terjadi pemalsuan dan perubahan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan ataupun sebagian.&nbsp; Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan grounded theory, yaitu pendekatan yang ditujukan untuk menghasilkan atau merumuskan teori yang sebanding dengan situasi tertentu. Evaluasi program tahfidz al-Quran merupakan upaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan program tahfidz, hasil dari evaluasi ini digunakan dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan untuk memperoleh dasar pertimbangan akhir suatu periode kerja yang sudah dicapai, yang sebelum dicapai dan yang mendapat perhatian khusus, memperoleh fakta tentang kesulitan, hambatan, penyimpangan yang dilihat dari aspek aspek tertentu, mengetahui apakah program tersebut sudah tepat dan pantas dilanjutkan atau masih kurang, hingga perlu ada yang di revisi atau bahkan diberhentikan.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Kata Kunci : Program Tahfidz Al-Quran, Evaluasi </em></strong></p> Susi Sapariyanti Rohmat Rohmat Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Gaya Kepemimpinan Demokratis dalam Pendidikan https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/905 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>Improving the quality of education cannot be separated from the involvement of stakeholders in schools, especially the school principal. And the democratic leadership style of the school principal and the teacher's work motivation have a significant influence on student achievement. The democratic leadership style of school principals and teacher work motivation have a significant influence, have a very important role in increasing teacher work motivation so indirectly teachers who have high work motivation can improve student learning achievement at school.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Leadership&nbsp; Democratic Style, Teacher Work Motivation</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Abstrak</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Untuk meningkatkan mutu Pendidikan tidak lepas dari keterlibatan steakholder yang ada di sekolah, terutama adalah seorang kepala sekolah. Dan gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan motivasi kerja guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar peserta didik. Gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan motivasi kerja guru memiliki pengaruh yang signifikan, memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan motivasi kerja guru sehingga secara tidak langsung&nbsp; guru yang memiliki motivasi kerja yang tinggi dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik di sekolah.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata </strong><strong>Kunci</strong><strong>: </strong>Kepemimpinan Gaya Demokratis, Motivasi Kerja Guru.</p> </td> </tr> </tbody> </table> Nurlaela Farichah Copyright (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Peran Manajemen Pendidikan Islam di Era Disrupsi https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/906 <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Management of educational institutions especially Islamic educational institutions need a new paradigm in its management. Without changes, the implementation of Education will experience a crisis of confidence that leads to be abandoned by the stake holders. The rapid development of information and Communication Technology in the era of disruption now has a drastic effect on people's lives so that leaders in educational institutions have a great responsibility. This research is a qualitative research with library research approach. which aims to describe the concept of Islamic Educational Leadership in the era of disruption. From the results of the study, it can be explained that to address the presence of the era of disruption or the era of the Industrial Revolution 4.0. nowadays, the leader of Islamic education in carrying out his leadership must align between personality attitudes and technological advances. For this reason, the efforts that can be implemented include understanding and implementing the basic concepts of Islamic Educational Leadership, in the form of leadership characteristics, leadership pillars, and the work ethic of Islamic Educational Leadership.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: </em><em>Leadership, Islamic Education, Disruption</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pengelolaan lembaga pendidikan lebih-lebih lembaga pendidikan Islam membutuhkan paradigma baru dalam pengelolaanya. Tanpa dilakukan perubahan, maka penyelenggaraan pendidikan akan mengalami krisis kepercayaan yang bermuara akan ditinggalkan oleh <em>stake holder</em>. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat di era disrupsi sekarang ini membawa pengaruh drastis bagi kehidupan masyarakat sehingga para pemimpin di lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab yang besar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan <em>library research. </em>yang bertujuan untuk mendeskripsikan konsep kepemimpinan pendidikan Islam di era disrupsi. Dari hasil penelitian, dapat dijelaskan bahwa untuk menyikapi hadirnya era disrupsi atau era revolusi industry 4.0. sekarang ini, maka pemimpin pendidikan Islam dalam melaksanakan kepemimpinannya harus menyelaraskan antara sikap kepribadian dengan kemajuan teknologi. Untuk hal tersebut upaya-upaya yang dapat dilaksanakan diantaranya dengan memahami dan mengimplementasikan konsep dasar kepemimpinan pendidikan Islam, berupa karakteristik kepemimpinan, pilar-pilar kepemimpinan, dan etos kerja kepemimpinan pendidikan Islam.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Kepemimpinan, Pendidikan Islam, Era Disrupsi</p> Maryono Maryono Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/907 <p><em>Abstract</em></p> <p><em>In an effort to improve the quality of education, one of the most important components of education is the curriculum. Curriculum is a set of plans and arrangements regarding objectives, content and learning materials. The curriculum in elementary schools also regulates the methods used as guidelines for organizing learning activities to achieve certain goals.</em></p> <p><em>The curriculum components consist of objectives, learning materials, methods and evaluation. In this form of system, the curriculum will move towards an educational goal with cooperation between all sub-systems and systems. If one component of this curriculum does not function then the other components will also follow, and suitability, conditions, and potential are very much needed in the educational unit. So a fairly balanced curriculum management needs to be implemented in elementary schools. In this article, we will explain the management of the Islamic Religious Education curriculum at Ciwuni 01 State Elementary School.</em></p> <p><em>Keywords: curriculum management, Islamic religious education, elementary school</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan salah komponen Pendidikan yang paling penting adalah kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pembelajaran. Kurikulum yang ada di sekolah dasar juga mengatur cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.</p> <p>Komponen kurikulum terdiri dari tujuan, materi pembelajaran, metode,dan evaluasi. Dalam bentuk sistem ini kurikulum akan berjalan menuju suatu tujuan pendidikan dengan adanya kerjasama&nbsp; di antara seluruh sub dan sistemnya. Jika salah satu komponen kurikulum ini tidak berfungsi maka komponen yang lain juga akan mengikuti, serta kesesuaian, kondisi, potensi sangat diperlukan di satuan pendidikan. Jadi perlu manajemen kurikulum yang cukup seimbang yang perlu di adakan di sekolah dasar. Pada penulisan ini akan memaparkan manajemen kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Ciwuni 01.</p> <p><strong>Kata kunci </strong>: manjemen kurikulum, Pendidikan Agama Islam, Sekolah Dasar.</p> Mahruri Mahruri Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Manajemen Pendidikan Islam dalam Perspektif Profetik https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/908 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>A constantly changing civilization requires an educational institution to be adaptive and progressive in establishing a strategy. This strategy is manifested in an educational management in building a quality and civilized generation (rabbani). In building this mission, in-depth critical reasoning based on the Qur'an and As-Sunnah is needed. The implementation of Islamic management sources is closely related to the spirit of iqra which was revealed to the prophet Muhammad saw. It is this spirit that inspires management behavior in balancing normative and religious values so that it is realized in prophetic-based management of Islamic education. This paper aims to analyze prophetic-based management of Islamic education. The focus in this research is covering prophetic traits that must be internalized in the management of educational institutions such as: being critical and analytical in the management of student-oriented monotheism-based curriculum development, staffing empowerment, financial management transparency, optimal utilization of infrastructure facilities, efficient administrative management. orderly, developing a public relations strategy in analyzing community needs, representing students' talents and interests in extracurricular activities, and providing supporting units that complement institutions in providing optimal service to students.</em></p> <p><strong>Key</strong><strong>word</strong> ; <em>Management, Islamic Education, Prophetic Perspective</em></p> <p>&nbsp;</p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Peradaban yang terus berubah menuntut suatu lembaga pendidikan mampu secara adaptif dan progresif dalam menetapkan suatu strategi. Strategi tersebut dimanifestasikan dalam suatu manajemen pendidikan dalam membangun generasi bermutu dan beradab (rabbani). Dalam membangun misi tersebut, dibutuhkan nalar kritis mendalam dengan berlandaskan al-Qur’an dan As-Sunah. Implementasi dari sumber manajemen Islam erat kaitannya dengan spirit iqra yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Spirit inilah yang mengilhami tata laku manajemen dalam menyeimbangkan nilai normatif dan religius sehingga terrealisasikan dalam manajemen pendidikan Islam berbasis profetik. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis manajemen pendidikan Islam berbasis profetik. Adapun fokus dalam penelitian ini adalah meliputi&nbsp; sifat-sifat kenabian harus diinternalisasikan dalam pengelolaan lembaga pendidikan seperti: bersifat kritis dan analitis dalam manajemen pengembangan kurikulum berbasis ketauhidan yang berorientasi pada siswa, pemberdayaan kepegawaian, transparasi manajemen keuangan, pemanfaatan sarana prasarana yang optimal, pengelolaan administrasi yang tertib, menyusun strategi kehumasan dalam menganalisis kebutuhan masyarakat, menawadi bakat dan minat siswa dalam ekstrakurikuler, serta menyediakan unit penunjang yang melengkapi lembaga dalam pelayanan optimal kepada siswa.</p> <p><strong>Kata </strong><strong>Kunci</strong><strong>: </strong>Manajemen, Pendidikan Islam, Perspektif Profetik</p> </td> </tr> </tbody> </table> Laelah Azizah Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Manajemen Program Unggulan Meningkatkan Mutu Sekolah https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/909 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>Manajemen program unggulan merupakan bentuk pengelolaan terhadap suatu program yang diimplementasikan sebagai wadah atau sarana bagi siswa yang </em><em>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</em><em>memiliki kompetensi lebih unggul. Dengan tujuan untuk mengembangkan potensi</em> <em>&nbsp;</em><em>menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing siswa, agar memiliki kualitas yang lebih baik. Sehingga madrasah dapat melahirkan output bermutu yang mampu bersaing di era globalisasi ini. Manajemen program unggulan </em><em>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</em><em>adalah suatu upaya yang dituangkan melalui planning, organizing, actuating, controlling yang dilakukan oleh madrasah dalam memberikan fasilitas terbaik bagi siswa sebagai bagian dari perwujudan visi, misi, dan tujuan madrasah.Dalam mencapai tujuan penelitian ini, </em><em>Peneliti</em><em> menggunakan </em><em>penelitian&nbsp;kualitatif yang bersifat&nbsp;studi pustaka&nbsp;(library research) yang menggunkan buku-buku dan literatur-literatur lainnya sebagai objek yang utama (Hadi, 1995: 3).</em> <em>Studi Pustaka&nbsp;</em><em>m</em><em>enurut Nazir&nbsp;&nbsp;adalah&nbsp;teknik pengumpulan data&nbsp;dengan mengadakan&nbsp;studi&nbsp;penelaah terhadap buku-buku, literatur- literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang memiliki hubungan dengan permasalahan yang akan diselesaikan.</em></p> <p><em>Hasil pene</em><em>laahan </em><em>&nbsp;ini menunjukkan bahwa (1) konsep program unggulan di &nbsp;dilakukan dengan memberikan pelatihan khusus untuk para pendidik guna meningkatkan kompetensi yang dimilikinya. Adanya program unggulan yang direncanakan juga menyesuaikan dengan latar belakang dari masing- masing siswa yang memiliki kompetensi lebih unggul dibandingkan dengan siswa yang lain. Perencanaan demikian juga merupakan suatu bentuk perwujudan dari amanah yang ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 12 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa setiap peserta didik pada setiap </em><em>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</em><em>satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. (2) implementasi program unggulan dalam meningkatkan mutu pembelajaran meliputi penggunaan sistem UKBM (Unit Kegiatan Belajar Mandiri) dan pengelompokkan kelas antara siswa yang mengikuti </em><em>&nbsp;&nbsp;</em><em>program unggulan dengan siswa reguler, sehingga masing-masing siswa dapat menyesuaikan diri dengan kemampuan yang dimilikinya. Adanya siswa program unggulan yang memiliki potensi belajar lebih cepat dan unggul dibandingkan dengan siswa reguler. (3) Hasil dari manajemen program unggulan yang signifikan yaitu prestasi siswa yang semakin meningkat dan madrasah mampu menghasilkan output siswa yang bermutu atau memiliki kualitas yang baik</em>.</p> <p><strong>Keywords: </strong><em>Manajemen Program Unggulan, Mutu Sekolah</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Superior program management is a form of management of a program that is implemented as a forum or facility for students who have superior competencies. With the aim of developing potential according to the abilities possessed by each student, so that they have better quality. So that madrasas can produce quality output that is able to compete in this era of globalization. Superior program management is an effort outlined through planning, organizing, actuating, controlling carried out by the madrasah in providing the best facilities for students as part of realizing the vision, mission and goals of the madrasah. In achieving the objectives of this research, the researcher used qualitative research which is of a nature library research which uses books and other literature as the main object (Hadi, 1995: 3). According to Nazir, literature study is a data collection technique by conducting review studies of books, literature, notes and reports that are related to the problem to be solved.</p> <p>The results of this study show that (1) the concept of superior programs is carried out by providing special training for educators to improve their competencies. The planned superior program also adapts to the background of each student who has superior competencies compared to other students. Such planning is also a form of manifestation of the mandate stipulated by Law Number 20 of 2003 Article 12 Paragraph 1 concerning the National Education System, that every student in every educational unit has the right to receive educational services according to their talents, interests and abilities. (2) implementation of superior programs in improving the quality of learning includes the use of the UKBM (Independent Learning Activity Unit) system and class grouping between students who take part in superior programs and regular students, so that each student can adapt to their abilities. There are superior program students who have the potential to learn faster and superiorly compared to regular students. (3) The results of superior program management are significant, namely increasing student achievement and madrasahs being able to produce student output that is high quality or of good quality.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p> <p>Keywords: Superior Program Management, School Quality</p> <p>&nbsp;</p> </td> </tr> </tbody> </table> Ersintha Sapta Puspita Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Peran Kelompok Kerja Guru (KKG) dalam Mengembangkan Motivasi Belajar melalui Kajian Al-Qur'an https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/910 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p>Pengalaman terbaik ini berawal dari kegiatan rutinitas KKG (Kelompok Kerja Guru) Pendidikan Agama Islam Kecamatan Binangun yang dilaksanakan satu bulan sekali sejak tahun 2017 . Kegiatan ini terkesan jalan ditempat. Kegiatan yang monoton membuat kebosanan sehingga menurunnya daya tarik untuk aktif di dalamnya. Sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan ruh spiritual kegiatan KKG, maka kegiatan tersebut diawali melalui kajian al-Qur’an. Harapan dari kajian al- Qur’an ini kompetensi religius GPAI di MI se Kecamatan Binangun semakin meningkat. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan best practice ini adalah&nbsp; dengan dikriptif kualitatif dimana data yang diungkapkan dan dijelaskan secara obyektif. Mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam kajian ini adalah Ada empat pembelajaran yang kita tempuh. Pertama membaca dengan tartil diurutkan dari yang pertama kali datang sampai terakhir dengan masing masing dua ayat. Kedua menguarikan hukum bacaan pada ayat terakhir. Ketiga mengartika perkata menuju per ayat kemudian mengeplosari isi kandungan dari ayat terahkir. Keempat dengan cara dibaca tilawah.Tilawah&nbsp; yaitu&nbsp; membaca Al Qur’an dengan menggunakan tujuh macam-macam lagu,lagu-lagu tersebut antara lain&nbsp; : Bayati,Shoba,Hijaz ,Nahawand,Rost,Jiharkah,dan Sikah. Hasil yang dapat dimafaatkan dari kajian al-Qur’an tersebut guru aktif hadir dan semakin lancar dalam membaca mengartikan arti perkata per ayat dan mampu menggali isi kandungannya. Langkah seperti ini juga ditiru oleh guru ketika melaksakan KBM di kelas. Mereka para guru mengakui efektifitas dan mampu menambah kompetensi religius sebagai guru PAI.</p> <p>Kata Kunci: Mengembangkan Motivasi, Kajian al-Qur’an.</p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>This best experience started from the routine activities of the Binangun District Islamic Religious Education Teacher Working Group (KKG) which has been held once a month since 2017. This activity seems to be running in place. Monotonous activities create boredom so that the attraction to being active in them decreases. As an effort to develop the spiritual spirit of KKG activities, these activities began with the study of the Koran. It is hoped that from this study of the Qur'an, the religious competence of GPAI in MI throughout Binangun District will increase. The method used in this best practice activity is qualitative descriptive where data is expressed and explained objectively. Regarding the steps taken in this study, there are four lessons that we took. First, read the tartil in order from first to last with two verses each. The second expounds the law of reading in the last verse. Third, interpret the words leading up to each verse, then explore the contents of the last verse. Fourth, by reading recitations. Tilawah is reading the Qur'an using seven kinds of songs, these songs include: Bayati, Shoba, Hijaz, Nahawand, Rost, Jiharkah, and Sikah. The results that can be utilized from the study of the Koran are that teachers are actively present and become more fluent in reading, interpreting the meaning of word by verse and being able to explore its contents. Teachers also imitate steps like this when implementing teaching and learning activities in class. The teachers acknowledged their effectiveness and were able to increase their religious competence as PAI teachers.</em></p> <p><em>Keywords: Developing Motivation, Study of the Koran.</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Tunah Tunah Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Supervisi Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kreativitas dan Motivasi Kinerja Guru https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/911 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>The principal in carrying out his performance to improve the quality of education must have innovation and strategies in carrying out his duties and roles and must be responsible for his leadership. The principal has a very large role and task in advancing and developing the school. Principals must be able to create and design various program activities to develop schools by collaborating with various other school parties and other school stakeholders. One of the collaborations is to conduct supervision. With the supervision of the principal, it is hoped that teacher performance can increase so that the quality of learning changes for the better. Another factor that affects teacher performance is motivation, because teacher motivation has a positive and significant effect on teacher performance. Good teacher performance motivation also influences teacher creativity</em>.</p> <p><strong>Keywords</strong> : <em>creativity, performance motivation, principal supervision</em>.</p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Kepala sekolah dalam menjalankan kinerjanya guna meningkatkan mutu pendidikan harus mempunyai inovasi dan strategi di setiap melaksanakan tugas dan perannya serta harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Kepala sekolah memiliki peran dan tugas yang sangat besar dalam rangka memajukan dan mengembangkan sekolah. Kepala sekolah harus mampu menciptakan juga merancang berbagai program kegiatan untuk mengembangkan sekolah dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak sekolah lainnya dan stakeholder sekolah lainnya. Salah satu kerjasamanya adalah dengan mengadakan supervisi. Dengan supervisi kepala sekolah diharapkan kinerja guru dapat meningkat sehingga kualitas pembelajaran berubah lebih baik. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru adalah motivasi, karena motivasi kerja guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Motivasi kinerja guru yang baik juga berpengaruh terhadap kreativitas guru.</p> <p><strong>Kata </strong><strong>Kunci</strong><strong>: </strong><em>kreativitas, motivasi kinerja, supervisi kepala sekolah,</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Siti Muntasiroh Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2 Strategi Hubungan Masyarakat pada Lembaga Pendidikan Islam untuk Meningkatkan Ketertarikan Peserta Didik Baru https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/snpsi/article/view/912 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>The background of this research is due to increasingly tight competition between educational institutions. In attracting new students, a public relations strategy is needed. Public relations plays a very important role in determining the progress of educational institutions. The existence of educational institutions greatly influences public trust in educational institutions. The purpose of this study was to determine the extent to which the public relations strategy in Islamic educational institutions increased the interest of new students. This research is a type of research in the form of a field study (Field Study) with qualitative. Field study is a data collection technique by conducting studies of reviewing books, journals, literature studies, field notes, and reports that have a relationship with the problem being solved. Field studies are related to theoretical studies and several references that cannot be separated from scientific literature. Data collection techniques used in this field research are interviews, observation, and documentation. The research informants consisted of principals, school waka and students. Then the data that has been collected is then analyzed by the author using inductive data analysis techniques, namely recording, organizing data and coding. While the data analysis technique used in this study using the content analysis method. This is done to prevent mistakes or minimize the occurrence of errors in research. So this is done by checking between libraries and re-reading the literature. The results of the study that based on discussions and findings indicate that 1) Public relations strategies play a very important role in increasing the interest of new students. 2) The role of public relations in this case is very much needed in maintaining the existence of Islamic educational institutions.</em></p> <p><em>Keywords: </em><em>Strategy; &nbsp;Public Relations</em><em>; </em><em>&nbsp;Students</em><em> Interest</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Penelitian ini dilatarbelakangi karena kondisi persaingan antar lembaga pendidikan yang semakin ketat. Dalam menarik peserta didik baru diperlukan strategi hubungan masyarakat. Humas sangatlah berperan dalam menentukan kemajuan lembaga pendidikan. Eksistensi lembaga pendidikan sangat berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana strategi hubungan masyarakat dalam lembaga pendidikan Islam dalam meningkatkan ketertarikan peserta didik baru. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang berupa study lapangan (Field Study) dengan kualitatif. Studi lapangan merupakan tehnik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan buku, jurnal, studi literatur, catatan-catatan lapangan,&nbsp; dan&nbsp; laporan-laporan&nbsp; yang memiliki hubungan dengan masalah yang dipecahkan. Studi lapangan berkaitan dengan kajian teoritis dan beberapa referensi yang tidak akan lepas&nbsp; dari&nbsp; literatur-literatur&nbsp; ilmiah. Teknik pengumpulan&nbsp; data&nbsp; yang&nbsp; digunakan&nbsp; dalam&nbsp; penelitian&nbsp; lapangan &nbsp;&nbsp;ini&nbsp; adalah wawancara, observasi,dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri atas Kepsek dan waka sekolah.&nbsp; Kemudian data yang telah terkumpul kemudian dianalisis oleh penulis dengan menggunakan teknik analisis data secara induktif yaitu melakukan pencatatan, pengorganisasian data dan pengkodean. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode&nbsp; analisis&nbsp; isi.&nbsp; Hal&nbsp; tersebut&nbsp; dilakukan&nbsp; untuk&nbsp; menjaga&nbsp; kekeliruan&nbsp; atau&nbsp; meminimalisir terjadinya kesalahan dalam penelitian.sehingga dilakukan dengan pengecekan antar pustaka dan membaca ulang pustaka. Hasil penelitian&nbsp; bahwa berdasarkan diskusi dan temuan- temuan yang mengindikasikan bahwa 1) Strategi humas sangat berperan dalam meningkatkan ketertarikan peserta didik baru. 2) Peran humas dalam hal ini adalah sangat dibutuhkan dalam menjaga eksistensi lembaga pendidikan Islam.</p> <p><strong>Kata </strong><strong>Kunci</strong><strong>: </strong><em>Strategi; &nbsp;Hubungan Masyarakat;&nbsp; Ketertarikan Peserta didik</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> <p>&nbsp;</p> Eko Bayuningsih Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-05-10 2023-05-10 2