Eco-Enzym : Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga menjadi Pengganti Pupuk Kimia di Desa Karangpule
Keywords:
Pemberdayaan, Sampah Organik, Eco-enzym, Pupuk OrganikAbstract
Sekitar 60% sampah di Indonesia merupakan sampah organik. Sampah organik yang menumpuk dan tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan gas metana yang dapat menyebabkan pemanasan global. Dr. Rosukon Poompanvong penemu cairan Eco-enzym menjadi jawaban atas permasalahan sampah organik. Eco-enzym merupakan cairan komples yang mengandung enzim (protein), asam-asam organik, dan garam-garam mineral yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan. Program ini merupakan pemberdayaan bagi ibu-ibu PKK dan Kelompok Wanita Tani Desa Karangpule yang bertujuan untuk memberikan pelatihan dalam memanfaatkan sampah organik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Produk yang dihasilkan dari pembuatan Ecoenzym dimanfaatkan sebagai pupuk organik hal ini sejalan untuk mendorong masyarakat agar mengurangi penggunaan pupuk kimia. Dengan membuat Eco-enzym maka dapat mengurangi produksi sampah organik dan sampah plastik sisa kemasan produk rumah tangga dan pertanian