PENGOLAHAN LIMBAH SAMPAH PLASTIK DAN KERTAS MENJADI LANDMARK DESA MENGGUNAKAN METODE ECOBRICK

Authors

  • M. Hammam Fajrul Alam UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
  • Devi Dwi Anggraeni UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
  • Akhida Fahriani UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
  • Winda Prayekti UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
  • Putri Ajeng Mulya Adiba UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
  • Wahyu Atikatun Nahdiyah UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
  • Dea Rianti UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
  • Asri Amanatun Nisa UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
  • Maya Anggita Afriliyanti UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
  • Tiara Ramadhani UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
  • Khulqi Basyasyin UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
  • Miftaakhul Amri UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Keywords:

pengelolaan sampah, ecobrick, sampah

Abstract

Sampah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan material atau
benda yang tidak diinginkan, tidak digunakan lagi, atau dianggap tidak berguna.
Sampah dapat berupa benda padat, cair, atau gas yang tidak lagi memiliki
nilai atau fungsi tertentu bagi pemiliknya. Pengelolaan sampah adalah proses
penting dalam menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Ini melibatkan
pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, daur ulang, dan pembuangan
yang aman dari sampah. Penting untuk mencoba mengurangi jumlah sampah
yang dihasilkan melalui praktik-praktik seperti daur ulang dan penggunaan
kembali untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Desa
Karangsem merupakan desa yang berada di Kecamatan Petarukan dengan batas
wilayah sebelah utara Sirangkang, sebelah timur Widodaren, sebelah selatan
Kendalsari, serta sebelah barat Petanjungan. Desa Karangasem memilki luas
wilayah 1,95 KM dengan jumlah penduduk 4.186 jiwa terbagi dalam 3 Rukun
Warga (RW) dan 33 Rukun Tetangga (RT). Desa Karangasem memiliki potensi
penghasil sampah yang cukup tinggi serta belum adanya pengolahan yang
maksimal oleh pihak desa maupun kesadaran dari masyarakatnya. Sampah
disana dengan mudah kita temui di jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir
(TPA). Banyak negara maju mulai meminimalisir adanya pencemaran sampah
di lingkungan, terutama sampah plastik. Salah satunya dengan hal yang
sederhana yaitu memanfaatkannya menjadi ecobrick. Ecobrick adalah botol
plastik yang diisi padat dengan limbah non biological untuk membuat blok
bangunan yang dapat digunakan kembali. Dengan pengenalan ini, masyarakat
menjadi lebih sadar akan pentingnya memanfaatkan kembali sampah plastik.
Mereka tidak hanya akan menggunakan botol plastik yang digunakan dalam
kegiatan ini, tetapi juga akan memanfaatkan kain perca maupun kertas, yang
merupakan sampah yang sudah tidak di gunakan atau bekas. Plastik, kertas,
maupun kain perca ini diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat agar tetap
berguna dan tidak terbuang.

Downloads

Published

2023-10-31

How to Cite

Alam, M. H. F., Anggraeni, D. D., Fahriani, A., Prayekti, W., Adiba, P. A. M., Nahdiyah, W. A., Rianti, D., Nisa, A. A., Afriliyanti, M. A., Ramadhani, T., Basyasyin, K., & Amri, M. (2023). PENGOLAHAN LIMBAH SAMPAH PLASTIK DAN KERTAS MENJADI LANDMARK DESA MENGGUNAKAN METODE ECOBRICK. Kampelmas, 2(2), 1633–1649. Retrieved from https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/kampelmas/article/view/918

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)