Pemberdayaan Kepada Masyarakat Melalui Kegiatan Pengolahan Daun Singkong Untuk Memanfaatkan Hasil Pertanian Sebagai Peningkatan Ekonomi Kreatif
Keywords:
Pemberdayaan, Masyarakat, Daun Singkong, Pertanian, Ekonomi KreatifAbstract
ndonesia sebagai salah satu negara agraris, dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Masyarakat daerah pertanian yang terdiri dari petani kacang, jagung, tebu, bambu dan singkong, serta masyarakat lainnya dimana kehidupan sosial ekonominya tergantung pada hasil sumber daya pertanian. Upaya pengembangan ekonomi pedesaan dan peningkatan kesejahteraan penduduk pedesaan menjadi fokus pembahasan dalam banyak kebijakan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode ABCD (Asset Based Community Development). Dimana konsep metode ABCD ini merupakan sebuah alternatif dalam pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan aset yang ada. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pelaksanaannya antara lain : Discovery (menemukan), Dream (impian), Design (merancang), Define (menentukan), Destiny (Lakukan), Refleksi. Masyarakat desa Suro berprofesi sebagai petani singkong, karena hampir semua tanah di desa Suro ditanami dengan Singkong. Karena kebanyakan masyarakat yang kurang tahu pengolahan singkong, sehingga masyarakat hanya menjual hasil panennya hanya untuk pakan ternak, atau bisa diolah menjadi sebuah makanan yang bisa dijual. Dalam proses pengabdian ini melakukan inovasi berupa olahan daun singkong yang dibuat menjadi keripik daun singkong. Kegiatan pelatihan serta branding produk dilaksanakan berawal dari masyarakat desa yang kurang inovasi dan kreativitas tentang pengolahan daun singkong, Kegiatan pelatihan dilakukan dalam rangka mengembangkan kreativitas dan inovasi masyarakat desa mengenai pengolahan daun singkong. Dalam pelaksanannya dilakukan di balai desa Suro. Selanjutnya untuk meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat desa Suro, pengadaan bazar UMKM dalam rangka memberikan solusi rendahnya perekonomian desa.