Upaya Peningkatan Mutu Jami’yyah melalui Penyuluhan Biosaka di Desa Dawuhan Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes
Keywords:
Penyuluhan, Biosaka, Pertanian, Jami'yyahAbstract
Desa Dawuhan di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Kebumen, menghadapi permasalahan dalam sektor pertanian, terutama tingginya biaya produksi akibat ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal. Para petani di desa ini memerlukan pengembangan dalam teknik bercocok tanam untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian mereka. Penyuluhan menjadi penting untuk memberikan informasi terbaru dan pembelajaran yang dibutuhkan oleh para petani. Penyuluhan biosaka diadakan sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Biosaka adalah teknologi pertanian ramah lingkungan yang memanfaatkan bahan dasar tanaman atau rerumputan sebagai elisitor, yang membantu mempercepat pertumbuhan tanaman secara organik. Kata “Biosaka” berasal dari “Bio” yang berarti kehidupan, dan “Saka,” singkatan dari “selamatkan alam kembali ke alam.” Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan mutu jami’yyah melalui penerapan biosaka, sehingga para petani sayur dapat mengurangi biaya pembelian pupuk kimia yang mahal. Penelitian ini menggunakan metode ABCD (Asset-Based Community Development), sebuah pendekatan yang mengutamakan pemanfaatan aset dan potensi yang ada di desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para petani, khususnya jami’yyah, mendapatkan pembinaan baru terkait pembuatan dan penerapan biosaka yang dapat diimplementasikan secara langsung. Program ini disambut dengan antusiasme oleh masyarakat, yang penasaran dan bersemangat untuk meningkatkan keberlanjutan tanaman sayur mereka.