Optimalisasi dan Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Budidaya Tanaman Toga di Desa Cinanas Kabupaten Brebes
Keywords:
Tanaman Obat, Menjaga Kesehatan, Kesejahteraan Keluarga, Lahan PekaranganAbstract
Lahan pekarangan merupakan area terbatas di sekitar rumah atau bangunan tempat tinggal yang dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian skala kecil. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan konsep lahan pekarangan dan menggali peran pentingnya dalam konteks pertanian berkelanjutan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan pelatihan tentang budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) guna mendukung kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Sasaran dari pelatihan ini adalah ibu rumah tangga dan ibu kader posyandu di Dusun Cinanas 2, Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. Pelatihan ini menggunakan pendekatan ABCD (Asset Based Community Development) yang memungkinkan pemanfaatan optimal lahan pekarangan dengan melibatkan aktif partisipasi masyarakat. ABCD merupakan metode yang menekankan pada pengembangan komunitas dengan memanfaatkan potensi lokal melalui identifikasi dan pemberdayaan aset yang dimiliki oleh komunitas. Pendekatan ini berfokus pada kekuatan lokal dan partisipasi aktif masyarakat melalui sosialisasi, pelatihan, serta pendampingan dalam budidaya tanaman obat seperti lengkuas, kunyit, jahe, kencur, serai, sirih, kapulaga, kumis kucing, ciplukan, dan temulawak. Diharapkan hasil dari kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman tentang manfaat tanaman obat keluarga (TOGA), meningkatkan keterampilan dalam budidaya tanaman TOGA di lahan kosong atau pekarangan rumah, serta menyebarkan pengetahuan mengenai pembuatan pupuk organik yang mudah didapat dan terjangkau. Tanaman obat keluarga yang dibudidayakan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarga di Desa Cinanas.