Sosialisasi Pencegahan Stunting Dan Gizi Buruk Dengan Inovasi Makanan Sesuai Dengan Perekonomian Di Desa Sidoagung, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen
Keywords:
Gizi, Stunting, ABCDAbstract
Stunting adalah masalah kesehatan global yang serius, terutama di negaranegara berkembang. Kasus stunting di Desa Sidoagung merupakan yang tertinggi di Kecamatan Sruweng. Untuk mengatasi hal tersebut kelompok 118 KKN 52 UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto bekerja sama dengan pemerintah Desa Sidoagung, mengadakan sosialisasi pencegahan stunting dan gizi buruk dengan harapan agar kasus stunting di Desa Sidoagung dapat menurun. Upaya ini dilakukan dengan menggunakan metode ABCD (Asset Based Community-driven Development). Metode ABCD adalah suatu pendekatan yang sangat menekankan peningkatan aset yang dimiliki oleh masyarakat sebagai dasar utama dalam pengembangan komunitas. Dengan menggunakan pendekatan pengembangan masyarakat berbasis aset (ABCD), ini dapat secara berkelanjutan membantu masyarakat mencapai kemandirian dalam meningkatkan kesadaran mereka, sehingga kesejahteraan mereka juga akan meningkat. Metode ABCD terdiri dari beberapa langkah, yaitu: Discovery, Dream, Design, Define, dan Destiny. Dari sosialisasi yang dilakukan, diperoleh hasil kasus stunting di Desa Sidoagung menurun dari 74 menjadi 50 anak. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang stunting, diharapkan dapat tercipta solusi efektif untuk mengatasi masalah ini secara global.